Senjata makan tuan.
Mungkin inilah istilah yang cocok untuk menggambarkan betapa cerobohnya gue hari ini. Tadi gue lagi mau berangkat sholat Jum'at di sebuah masjid deket rumah gue. Sebagai jamaah Jum'atan yang teladan, gue mengenakan sandal jepit. Gue pun mulai mengenakan sandal jepit hitam gue yang bermerk Converse.
Sendal Jepit calon korban jebakan gajah
Setelah gue jepitkan sepasang sandal jepit Converse berwarna hitam di jari-jemari kedua kaki gue, gue mengeluarkan motor dari sarangnya garasi. Namun tiba-tiba, gue menemukan "Lem Tikus Cap Gajah" di atas jok motor gue. Lem Tikus Cap Gajah merupakan lem perangkap tikus dengan tigkat kemampuan perekat yang sangat tinggi, dan bahkan mungkin saja mampu menjebak seekor gajah di atasnya.
Emang, beberapa hari yang lalu nyokap gue menyuruh gue buat beli lem tikus ini di Indomart untuk mengusir tikus yang konon sedang bersarang di dalam mobil bokap gue. Gue sempat galau beberapa saat, melakukan shalat tengah malam, puasa 3 hari 3 malam, dan segera mencari sebuah pencerahan:
"Apa iya ada lem tikus di Indomart?"
Gue juga menanyakan hal yang sama kepada mas-mas indomaret.
Dengan perasaan gemetar dan setengah yakin, gue bertanya, 'Mas, ada lem tikus?'. Siapa juga yang gak malu, malem-malem nyariin lem tikus di Indomart, dan langsung bertanya ke mas-mas nya.
'Oh, Lem tikus mas? ada kok. Sebentar saya ambilkan', jawab masnya
Ternyata emang beneran ada.
Kemasan lem 'iblis'
Jadi, penggunaannya tuh tinggal dikupas aja kemasannya, terus papannya dibuka, kayak ngebuka buku, letakkan persembahaan / sesajen / makanan apa saja di tengah-tengah papan sebagai umpan tikus. Kemudian, letakkan di tempat yang sekiranya dapat memancing kehadiran sang tikus, juaranya pengacau.
Papan lem dengan sesajen ayam goreng yang dipasang di garasi gue,
dipersembahkan spesial buat sang tikus.
Nyokap gue berhasil membuat ayam goreng yang lezat untuk memancing kehadiran tikus tersebut, walaupun bagian tubuh ayam goreng yang lainnya ternyata juga kami makan. Hal ini tentunya sangat menjijikkan apabila kalian membayangkan sedang menyantap makanan yang sama, dengan makanan yang akan digerogoti oleh hewan pengerat. Kalo gue tau sejak awal, mungkin gue akan muntah.
Bagaimana nasib si tikus itu tadi, kalo menginjakkan kakinya selangkah saja ke atas papan lem yang sudah disiapkan dengan matang?
Mungkin hasilnya kurang lebih seperti ini :
Tikus yang sisa hidupnya sia-sia.
Dari sini mungkin sudah bisa kalian simpulkan, bahwa lem ini bukan sekedar lem biasa, bukan seperti lem Glukol untuk kertas, maupun lem Aibon untuk nge-fly. Lem ini mempunyai daya rekat dewa. Tadi, waktu gue berusaha ngeluarin motor, gue ngeliat ada lem ini di atas jok, akhirnya gue pindahkan sementara ke lantai. Dan karena suatu hal, gue balik masuk lagi ke rumah beberapa menit, kemudian keluar dan mengenakan sandal jepit converse itu tadi. Tanpa menengok ke belakang, gue pun tak sengaja menginjakkan kaki di atasnya.
CROT!!
Suara kaki di atas lem tikus.
WAAH!! Apa yang harus gue lakukan? Kaki guee!! aaaaaa. Tapi tunggu, ternyata gue terselamatkan oleh sandal ini. Begitu gue mencoba untuk melepaskan cengkraman lem iblis terhadap kaki gue ini, tiba-tiba sol sandal gue terlepas dan lengket di lem.
Walaupun harus mengorbankan sol sandal jepit, udah syukur banget gue gak harus kehilangan kulit telapak kaki gue. Soalnya emang lem ini susah di lepas. Bayangin aja, kalo gue telat make sandal jepit, gue mungkin bakalan sama nasibnya dengan gajah yang ada di sampul depan lem nya, mengingat badan gue yang gedenya juga seukuran gajah.
Gimana coba cara gue lepasin kaki dari lem ini ? Gue pernah nonton The Saw VII, film thriller bajingan yang sukses bikin gak selera makan. Di film ini, ada scene dimana seorang pria, dilekatkan di atas jok mobil yang sudah dilumuri lem juga. Dan tak peduli seberapa kuatnya dia berusaha melepaskan punggungnya dari lem itu, dia semakin tersiksa sendiri.
Ujung-ujungnya? Dia tewas mengenaskan oleh siksaan lain dalam film itu, selain lem jebakan (gue lupa itu apa).
Gue ga mau, saat gue nginjek lem, kaki gue gak bisa lepas, kemudian terjadi gempa dadakan, dan gue kebingungan saat hendak menyelamatkan diri ke bawah meja terdekat.
Pesan moral dari sebuah langkah ceroboh di atas lem tikus : Berhati-hati lah dalam melangkah. Begitu juga saat menjalani langkah dalam salah satu unsur hidup yang paling absurd ; Cinta. Perhatikan setiap langkah kita, kemudian langkahkan kedua kaki kita dengan penuh hati-hati. Di setiap langkah, kita akan mulai belajar tentang banyak hal. Dan terkadang kita juga akan berhenti dan stuck di suatu tempat. Dari situlah, kita diminta untuk harus mengerti dan berusaha buat move on.
No comments:
Post a Comment